SMS PEMBANGUN JIWA

"Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga
perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya. ."


SELAMAT DATANG DI DUNIA MENULIS

Rabu, 17 Februari 2010


MENGAPA PERLU MENULIS ?
Dulu istilah ABG nggak ada. Secara psikologis, tahap perkembangan ABG tidak ada. Setelah sebuah koran terbitan Jakarta memunculkan istilah ini, orang-orang yang kuliah di Fak Psikologi pun seakan percaya bahwa fase ABG itu memang ada karena psikolognya aja percaya. Meskipun nggak satu pun buku perkembangan yang menyebut tahap perkembangan ABG, banyak sobat muda merasa dirinya ABG. Mereka senang jadi anak kecil bertubuh besar.
Seperti mengaminkan, begitu istilah ABG beredar, banyak acara digelar dan produk diciptakan. Berawal dari sebuah tulisan, pikiran orang berubah. Pandangan hidup, nilai-nilai, dan gagasan juga berubah karena berawal dari sebuah tulisan yang melemparkan istilah baru.
Lihat saja fenomena LUPUS tokoh fiksi rekaan Hilman di akhir tahun 80-an. Di era itu banyak remaja berbondong-bondong meniru gaya Lupus, mulai dari baju yang dipakai, potongan rambutnya yang sedikit gondrong dan permen karet yang tidak pernah di ketinggalan di mulutnya. Hingga mampu menyihir remaja untuk berlomba-lomba belajar menggelembungkan permen karet. Andaikan ide yang begitu menggoda itu sedikit lebih tinggi nilainya, betapa dahsyat kekuatan perubahan yang akan dihasilkan.
Ini menunjukkan bahwa melalui tulisan, secara tidak langsung bisa mempengaruhi pembaca, bahkan memiliki kekuatan magic untuk merubah perilaku seseorang menjadi tokoh ciptaan para penulis.

Bayangkan apabila buku-buku bacaan yang tersedia untuk remaja tidak mempunyai pesan moral yang mendidik malah meracuni para pembacanya untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak patut untuk dilakukan !
Kalau ingin mengubah sebuah bangsa , sekurang-kurangnya teman kita sendiri, caranya antara lain dengan mengubah bacaan mereka. Ini juga berarti bahwa, siapapun yang memijakkan kakinya di dunia kepenulisan berarti telah meletakkan di ujung penanya suatu sikap mental, suatu ideologi, suatu keyakinan, suatu harapan dan sekurang-kurangnya satu pernyataan. Apalagi untuk tulisan jenis fiksi, pengaruh sikap mental dan keyakinan itu akan lebih besar lagi.
Apa yang harus dilakukan oleh penulis ?
1. Idealisme
Sebagai remaja, wajib hukumnya untuk memiliki idealisme dalam menulis. Ini artinya kamu harus menebarkan ide-ide yang menggerakkan jiwa untuk bangkit, menyingkirkan selimut yang membelit diri, dan bertindak melakukan perubahan.
Apa artinya ? kalau mau jadi penulis, ada yang harus dipersiapkan. Bukan cuma bagaimana tekhnik menulis yang kiat-kiatnya sudah banyak tersebar di berbagai buku. Tapi harus ada idealisme yang harus kita bangun dalam jiwa, kita bangkitkan dalam hidup kita, dan kita alirkan melalui tulisan-tulisan.
2. Mempunyai kekuatan kata
Seorang penulis hendaknya mengembangkan kesadaran bahwa apa pun yang diungkapkannya akan mempengaruhi pikiran, merasuki perasaan, dan sangat mungkin membangkitkan perubahan pada jiwa. Baik buruknya pengaruh itu, besar kecilnya kekuatan yang ditimbulkan, sangat dipengaruhi oleh seberapa matang tulisan kita.
Ini berarti mengharuskan kita untuk melahirkan tulisan-tulisan yang enak dibaca, mengalir, memikat, dan serasa tak mau berhenti membaca sebelum sampai di titik terakhir. Kita perlu memiliki standar yang tinggi atas setiap tulisan kita.
3. Mempunyai visi
Apa itu visi ? Visi adalah gambaran mental yang memuat gambaran tentang apa yang kita inginkan di masa depan. Visi menjelaskan ingin menjadi apa kita dan akan kita bawa kemana diri kita, termasuk di dalamnya tulisan kita. Visi selalu merujuk pada tujuan idel dan standar ideal kehebatan. Ia memberi inspirasi, mendorong, dan memotivasi kita untuk mencapainya.
4. Banyak-banyak membaca
Seorang penulis tidak akan bisa melahirkan ide-idenya bila ia tidak hobi membaca. Tidak ada penulis di dunia ini yang tiba-tiba bisa menulis tanpa didahului dengan kegemaran membaca. Bahkan membaca bisa dikatakan sebagai saudara kandung menulis karena tulisan itu lahir dari membaca. Ia adalah sarana utama menuju keterampilan menulis.
5. Menulis adalah menulis adalah menulis..........
Hampir tak ada penulis besar di dunia ini yang berhasil secara instan. Mereka semua selalu bergelut dengan proses yang tiada henti. Terus berlatih, berlatih dan berlatih. Kiat hanya tinggal kiat kalau kita nggak ambil pena dan menggerakkannya. Penulis Amerika yang memperkenalkan gaya penulisan yang unik, Gertrude Stein, mendefinisikan arti menulis dengan : menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis. So, harus menulis dong !

0 komentar: